Menghadirkan Dunia Dalam Bahasa Indonesia

Dukung Fantasykun Agar Tetap Berjalan

Wednesday, January 26, 2022

For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House Chapter 4 Bahasa Indonesia

 

 

Chapter 4 : Kecerobohan Sang Dewi


 ** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun** 

Hari ini  adalah hari yang berbeda dari biasanya.

Walaupun begitu, kejadian ini tidak dapat kuduga dan tidak dapat kuhindarkan.

Hal ini seharusnya tidak pernah terjadi.

 
…Aku seharusnya menduga hal ini.
 

“ Selamat datang ! anda mau pesan apa ? “


Seperti biasa, aku menawarkan pesanan dengan senyuman yang ramah untuk melayani pelanggan. Aneh untuk dikatakan, tapi aku sangat percaya diri melayani pelanggan. Aku hanya perlu berakting dan tersenyum ramah. Ya…
 

Benar-benar pekerjaan yang sangat hebat.

 
Aku bisa menyelesaikan pekerjaanku tanpa harus mengeluarkan emosi yang tidak perlu. Menangani pelanggan yang merepotkan dan melakukan tugas yang menganggu itu bisa dengan mudah aku tangani  selama aku dibayar untuk itu.

Itulah sebabnya, aku tidak terlihat lesu dan lelah selama bekerja. Kalau aku rajin, gajiku akan dinaikkan. Bekerja seperti ini lebih berarti daripada belajar.

Meski begitu.., senyumanku mungkin terlihat agak kaku saat ini. aku tidak yakin aku memasang senyuman yang biasa aku lakukan pada pelanggan seperti biasa, walaunpun ini lebih tepatnya senyum palsu.

aku putus asa dengan keadaan ini, tidak ada yang dapat kulakukan selain memasang senyum palsu yang sedikit agak kaku ini.


penyebabnya adalah..


“Hmm, baiklah, aku pesan satu hamburger, kentang ukuran besar, dan minumnya Teh Lemon”

Suara pelanggan itu adalah suara yang tidak asing bagiku

Benar saja, gadis yang memesan makanan didepanku itu adalah Rin Wakamiya, yang merupakan dewi disekolahku. Aku kemarin mengantarnya pulang, tapi kali ini, dia ada direstoran ini.

 
Aneh sekali, benar-benar aneh.
 

Apakah ini cuma kebetulan ? atau dia punya niat lain ? Atau dia datang kesini untuk menyuruhku tutup mulut atas kejadian yang terjadi padanya?

Aku tidak mengerti. Setelah itu, Wakamiya sibuk dengan smartphonenya, ia bahkan tidak melirikku.

 Ya Aku memang sedang menggunakan seragam dan topi.Mungkin ia kesini hanya untuk makan saja. dia  sepertinya tidak memperhatikanku juga.

 
Fiuh..
 

Benar juga, Wakamiya kan hanya memesan makanan saja…lebih baik aku berhenti mencurigainya

Aku mengambil nafas, dan menyesuaikan raut wajahku lagi.
“ Terima kasih banyak ! satu buah hamburger, kentang berukuran besar, dan minumamnya teh lemon ya,  hanya itu saja atau ada yang lainnya ? “


“ Ya, itu aja “


“Baiklah, totalnya 550 yen “


Setelah Wakamiya membayar pesanannya, ia mengambil nampan dan duduk didekat jendela.

Aku berusaha untuk tidak melihatnya sesering mungkin, tapi tempat duduknya itu terlihat jelas dari depan kasir. Bahkan kalau aku tidak ingin melihatnya, ia tetap saja terlihat dari sudut penglihatanku.

Baiklah, mungkin dia akan pulang setelah dia menghabiskan makanannya. Aku harus bertahan.

Bertahanlah..bertahanlah sedikit lagi.


—Satu jam kemudian—


Wakamiya mengeluarkan peralatan belajarnya diatas meja dan mulai melakukan sesuatu, dan dia sangat berkonsentrasi. Buku yang tebal itu…bukannya itu buku matematika ?

Seperti yang diduga, seorang siswa teladan mampu belajar dimanapun, dan itu sangat mengesankan.

Pada dasarnya, sulit bagiku menerima kenyataan kalau di restoran ini bisa memudahkan kita untuk belajar, lihat saja suara musik restoran yang mengganggu dan juga suara siswa lainnya yang  sedang ngobrol dengan keras

Mampu berkonsentrasi pada keadaan yang seperti itu membuktikan betapa hebatnya dia.

 
—Tiga jam kemudian—


“ Aku ingin pesan dua buah donat,dan kopi dengan gelas ukuran kecil”


“Baiklah, kopi dengan gelas ukuran kecil ya, untuk donatnya ingin rasa apa ? “


 “ Hmm, aku ingin donat polos saja, keduanya ya “


“ Baiklah, totalnya 350 yen.”


“ Umm..boleh aku minta tambahan susu dan dua buah gula batu ?”


“ Baik, segera ku ambilkan “


“ Terima Kasih “



                                                    —5 jam kemudian—


“ Diberitahukan kepada pelanggan yang masih pelajar, sekarang sudah saatnya untuk pulang “

Pada akhirnya, Wakamiya belajar sampai pukul 22.00, yaitu batas waktu dibolehkannya pelajar berada direstoran. Manajer memintaku untuk memberitahu Wakamiya tentang itu, jadi aku harus memberitahunya…


“ Eh ? Tokiwagi-san ? Oh iya kamu kan kerja disini…, sebentar, Eh ini sudah larut malam…, Ya ampun, aku melakukannya lagi“


“ Kamu ini bagaimana sih…”

hal ini sudah pernah terlintas dipikiranku waktu itu, tapi dia tetap saja ceroboh, ia bahkan lupa kalau aku bekerja disini, seberapa tipiskah keberadaanku baginya ? aku jadi sedih.


“ Tunggu sebentar, aku ingin menelpon orangtuaku dulu”


Deja-vu…


Ketika Wakamiya menelepon orang tuanya, tubuhnya berkedut lagi.


“Maaf Tokiwagi-san. Boleh tidak kamu mengantarku pulang lagi hari ini ?” matanya berkaca-kaca, sepertinya orang tua Wakamiya memarahinya lebih keras dari kemarin.


Aku tidak bisa menolaknya, “ Baiklah” jawabku dengan singkat.

 

⏪⏪⏪

☰☰

⏩⏩⏩

 

No comments:

Post a Comment