** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun**
“ Fiuh~”
Sehabis kelas matematika, aku menggaris bawahi bagian mana yang tidak aku mengerti pada pelajaran hari ini. Wakamiya berpesan padaku bahwa dia akan melihat apa yang sudah aku garis bawahi dikemudian hari.
“ Jika ada yang tidak kamu mengerti, tidak peduli seberapa besar kecil pun itu, tolong digaris bawahi. Aku tidak keberatan kalau terlalu banyak yang kamu garisi. Pastikan untuk memberitaku bagian mana yang kamu tidak mengerti.”
Itu adalah perintah dari Wakamiya Rin, atau lebih tepatnya Wakamiya-sensei. Tapi hal yang kusesalkan adalah…
“ Aku menggaris bawahi semuanya,,,,Ya ampun aku sepertinya memang harus belajar sedikit.”
Ya benar, aku hanya menggaris bawahi bagian yang tidak aku mengerti. Tapi karena aku sama sekali tidak pernah belajar ketika pertama masuk sekolah, jadi sudah jelas aku tidak tahu apa-apa…
“ Towa!?”
Seseorang tiba-tiba menepuk punggungku dari belakang, membuatku terkejut.Ditambah lagi Pria itu meneriaki telingaku…
Lalu aku menoleh kebelakang, aku melirik arah sumber suara itu dan mengeluh ke arahnya.
“…Jangan membuatku kaget seperti itu. dan juga tolong jangan berteriak di telingaku”
“ Ah…iya, maaf kalau gitu!!”
Kenichi menggaruk-garuk pipinya dan tersenyum dengan hati-hati. Seorang Pria good-looking seperti dia kelihatannya tidak masalah melakukan hal-hal buruk ya ? Coba lihat senyuman di wajah tampannya itu kurasa senyumannya itu mungkin bisa dapat skor 100.
“ Lalu? Ada apa? “
“ Tidak, akulah yang harusnya bertanya “
“ Hah? “
Aku memiringkan kepalaku. Kurasa aku tidak melakukan sesuatu yang akan membuat kenichi bertanya-tanya padaku
“ Kau terbangung sepanjang pelajaran kan?”
“ Oh…itu ? “
Sekarang aku mengerti.
Aku sebelumnya selalu tidur sepanjang jam pelajaran, jadi dia mungkin heran. Secara pribadi, kupikir itu bukanlah masalah besar bagiku.
“ Kau sedang sakit ya? Atau kau dapat surat peringatan dari sekolah!? atau mungkin kau akan di DO !?”
“ Enak saja, kau kejam sekali, itu sama sekali tidak benar. aku benar-benar bangun untuk mengikuti pelajaran”
“ Whoa …Tidak mungkin…tidak mugkin …Apa jangan-jangan ini pertanda akan ada badai besar !?”
Dengan terheran-heran, mata kenichi terbelalak.
“ Sudah pergi sana…Jangan ganggu aku. Tugas seorang siswa itu adalah ‘belajar’, jadi aku tidak akan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.”
“ Wah ini semua aneh sekali loh,Ahh.. aku jadi sangat terkejut sampai-sampai aku jadi mengalami sesak nafas” Canda kenichi. Dia kemudian meminum air dan menarik napasnya seolah-olah sedang sesak nafas disebelahku. Benar-benar sangat berlebihan..
“ Tapi sungguh, ada apa ini? Warna kulitmu juga tampak bagus dari sebelumnya”
“ Tidak kok…biasa saja “
“ Hmmmm!? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi,..kalau dilihat-lihat dari beberapa perubahan ini…jangan-jangan…..apa karena cewek ya?
Ya itu mungkin saja, alasan mengapa kulitku jadi tampak membaik adalah karena aku telah mengisi kembali nutrisiku dengan sangat baik selama dua hari terakhir.
Kenichi memperhatikan dan melototiku sebentar dengan seksama untuk mencari tahu…
Inilah sebabnya aku tidak ingin berurusan dengan orang good-looking…aku bahkan sampai berkeringat dingin bagaimana kenichi dapat menebaknya dengan sempurna.
“ Karena inilah aku jadi sangat yakin kalau semua orang popular itu punya kemampuan paranormal”
“ Apaa? Kau jangan bicara aneh-aneh…Oh, jangan-jangan omonganku tadi tepat sasaran ya? “
“ Kurasa itu tidak benar, dan tidak juga salah. Tapi kenichi, hal itu tidak seindah yang kau bayangkan.”
Aku mencoba mengelabuhi Kenichi meskipun kata-kataku terdengar agak payah, tetapi dia telihat tersenyum dan cukup puas mendengarnya.
“ Hmm. Tapi pasti ada sesuatu yang membuat hidupmu jadi berubah begini kan ? tidak, bukan sesuatu. mungkin seseorang ? ”
“ Ya, ya..kurasa begitu.”
“ Wah Towa Aku jadi turut berbahagia mendengarnya. Ternyata ada juga ya seseorang yang mampu merubah hidupmu yang tidak sehat dan menyedihkan itu menjadi lebih baik”
“ Tentu, terserah.”
Aku mendengus menanggapinya.
“ Ya ampun…jadi ternyata benar ya..jika kulit seseorang itu berubah maka itu adalah pertanda bahwa seseorang itu sudah berubah ya ”
“ Kejam sekali…ngomong-ngomong kenichi, apakah aku tampak tidak sehat sebelumnya?”
“ Ayolah, kau baru sadar ya? Memang begitulah faktanya” Jelas Kenichi sambil menatapku dengan heran.
“ Maksudku, tidak mungkin aku bilang kau itu berotot kan? Kau itu payah, lamban dan tampak tidak bernyawa sebelumnya. Tapi sekarang aku tidak bisa berkata begitu lagi.”
“ Berisik.”
“ Hahaha, jangan marah dong! Mungkin inilah yang dikatakan orang-orang bahwa akan ada hal-hal yang akan tampak bersinar begitu kau memolesnya”
“ Pada dasarnya itu berlaku bagi siapa saja”
Kita akan menyadari hal itu jika seseorang memberitahukannya kepada kita.
Jadi aku tampak tidak sehat ya sebelumnya…mungkin Wakamiya melihatku seperti itu..
Dia sangat mempedulikanku. Kurasa dia tidak mau menutup mata terhadap diriku yang menyedihkan ini yang mana mengingatkanku kembali pada seekor anak anjing yang ditinggalkan itu.
Aku menjadi lebih yakin setelah membicarakan ini dengan Kenichi. Tetapi karena aku sudah memiliki pemikiran yang apatis seperti itu sebelumnya, aku benar-benar tidak merasakan apa-apa. Ya, tidak ada sama sekali ...
"Towa, aku ada sedikit nasihat untukmu. Kurasa kau bisa berubah lebih banyak lagi kalau kau membuat wajah yang sama seperti yang kau lakukan saat kau kerja sambilan .Biasanya, aku tidak merasakan vitalitas didalam dirimu. Kau tampak seperti ikan yang sudah mati. "
“ Wajahku dari dulu memang begini. Jadi maksudmu aku harus selalu tersenyum seperti saat aku kerja sambilan?"
“ Tepat sekali! Yaa..aku tidak memaksa sih, tapi..ya begitulah”
“ Mustahil, aku tidak akan dapat uang walau senyum terus.”
“ Towa, kau benar-benar payah..”
Aku bisa mendengar dia menghela nafas disebelahku. Kenichi terlihat heran lagi.
Aku berpaling darinya dan menatap keluar jendela. Mari kita abaikan saja Pria ini dan segera memakan bekal makan siang. Aku juga sudah lapar…
“ Kenichi, kau beneran tidak apa-apa punya waktu untuk ngobrol denganku? Kau jangan hanya berdiri saja disini, Cepat pergi makan siang sana”
“ Kau tetap kejam seperti biasa ya…aku ingin makan siang bareng Towa”
“ Tidak apa-apa, Cepat pergi makan siang sana sama pacarmu”
“ Ahhh! Towa, kau dingin sekaliiii..”
“ Aku bisa makan sendiri”
Aku meletakkan kotak bekalku diatas meja. Wakamiya membuatkan ini untukku, tapi syukurlah bentuk dan ukuran kotak bekalnya cocok untuk digunakan cowok.
Ini mungkin bukti kecil dari perhatiannya padaku. Tanpa sadar aku jadi tersenyum.
“ Itu…itu bukannya kotak bekal!? “
“ Yaa..”
“ Tunggu-tunggu. Hmmm… Ahh..Baiklah…,Ayo ikut aku !”
Kenichi tiba-tiba menarik lenganku. Pada waktu yang sama dia juga mengambil kotak bekalku.
…perasanku jadi tidak enak.
“ Ayo ! tidak biasanya kau bawa kotak bekal seperti ini, jadi ayo kita makan bareng di taman halaman sekolah!”
“ Tidak mau. Aku tidak mau pergi ke tempat yang dipenuhi oleh orang-orang populer.”
“ Ayolah, Ikut saja! “
“ H-Hei.., tunggu..”
Kenichi menarik lenganku dan membawaku keluar kelas. Aku tidak mau ikut dengannya, jadi aku mencoba untuk melawan tarikannya, alhasil kenichi seolah-olah tampak seperti sedang menyeretku.
Dia kuat sekali…apak dia benar-benar menyeretku ke taman sekolah seperti ini ?
“ Okeeeee! Kita sudah sampaiii!”
“ Ha…tanganku jadi sakit begini”
Aku hanya bisa menghela nafas
Aku sangat tidak ingin dibawa ke sarang yang dipenuhi oleh orang-orang dari kelompok A, sungguh.
Aku memperhatikan sekelilingku, terlihat ada pasangan, lalu pasangan lainnya, lalu beberapa pasangan good-looking lainnya…
“ Haa…”
Suara yang tanpa sadar keluar dari mulutku itu terdengar sangat bodoh. Namun, yang bisa kulihat di taman ini adalah kami yang sudah menjadi pusat perhatian semua orang ditaman ini…Mau bagaimana lagi.
“ Tokiwagi…san? “
Cahaya yang keluar dari celah-celah di antara pepohonan itu menerangi dirinya . Sangat Fantastis, seolah-olah seorang Dewi telah turun ditempat itu.
Tidak heran.
Itu karena Sang Dewi sudah turun dan berada di sana.
No comments:
Post a Comment