Menghadirkan Dunia Dalam Bahasa Indonesia

Dukung Fantasykun Agar Tetap Berjalan

Wednesday, February 2, 2022

For Some Reason, the School Goddess Likes to Hang Out at My House Chapter 21 Bahasa Indonesia

 

Chapter 21

 ** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun** 


“ Aku mengerti. Aku tidak akan melakukannya didepan umum kecuali Tokiwagi-san bersikap seperti itu lagi.”


Wakamiya menarik kembali air matanya begitu aku menunjukkan niatku untuk menyerah. Wajahnya langsung berubah jadi wajah tenang. Namun, pipinya masih terlihat sedikit memerah. Dia tampak seolah-olah mencoba untuk tenang menghadapi rasa malunya.

Meski begitu, aku sangat terkejut dengan kemampuan akting Dewi ini. Siapa sangka, dia mampu mengeluarkan dan menarik kembali air matanya dalam waktu sekejap.

“ Ku dengar air mata adalah senjatanya wanita. Bukankah begitu ? “

" Tentu saja, aku memanfaatkan senjataku itu semaksimal mungkin "

" Haa... Wakamiya-san, kamu sepertinya cocok menjadi Aktris..."

" Aku tidak tertarik dengan yang begituan"


" Hoo baiklah kalau begitu"

" Tadi itu aku sungguh merasa sedih, aku tidak berpura-pura " jawab Wakamiya dengan senyuman pahit yang sedikit sedih.

" Maaf " ucapku sambil membungkuk kepadanya.


Jujur saja, aku tidak pernah merasakan seseorang yang begitu tulus seperti ini kepadaku, bahkan sebelumnya aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya terikat sebagai seorang teman atapun kekasih dengan orang lain. Yang lebih mengangetkan lagi aku tidak menyangka dia sampai mengatakan " Aku ingin mengobrol denganmu" dan " Aku ingin bersamamu." , sungguh ini benar-benar pertama kalinya terjadi dalam kehidupanku. Kalau dia benar-benar merasa begitu, maka caraku memperlakukannya selama ini mungkin yang terburuk. Aku benar-benar sangat menyadari betapa dangkalnya pikiranku sehingga membuatku diterpa oleh gelombang ketidaknyamanan.

" Apa benar tidak apa-apa ? Aku melakukannya supaya rumor-rumor ini tidak muncul lagi, tapi akhirnya usahaku malah jadi sia-sia begini ”

" Ya tidak apa-apa, kita bersikap biasa saja seperti sebelumnya"

  ** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun** 

" Haaa...baiklah kalau begitu"

Spontan aku tersenyum masam mendengar jawaban dari Wakamiya dan menyeruput teh yang sudah diseduh olehnya.

" Walaupun begitu Tokiwagi-san sudah menyakiti perasaanku.."

" Eh ? kalau soal itu aku minta maaf"

" Hatiku retak dengan sangat dalam bagaikan sebuah jurang. "

" Sebuah jurang katamu ? "


Bukankah itu terlalu berlebihan ? Aku ingin sekali mengatakannya, tapi aku tidak bisa karena akulah yang salah karena sudah membuatnya merasa sedih. Maksudku, jurang itu sangat dalam 'kan ? Kalau seseorang jatuh ke dalamnya, tidak akan ada yang dapat menolongya. Begitu pula dengan ini, ketika hatinya sudah sakit maka tidak akan mungkin lagi untuk mengembalikannya seperti semula.

" Hati manusia sangatlah rapuh, kamu itu sebenarnya sangat sangat sangat menyakiti perasaanku."

" Aku benar-benar minta maaf "

" Aku diperlakukan seperti gadis murahan "

" Heii, jangan bicara yang aneh-aneh! "

Terkadang Wakamiya melontarkan pernyataan aneh yang semacam itu. Apa mungkin dia niatnya cuma bercanda ? Tapi jika dilihat dari raut wajahnya sepertinya dia serius.
 

" Apa kamu punya ide untuk menghilangkan rasa sedihku? "

" Hmm apa ya.."
Aku memutar otakku untuk mencari cara supaya rasa sedihnya hilang. Kalau aku biasanya dengan bermain game, tidur, atau melihat jumlah uang yang ada di buku tabunganku dan itu sudah cukup membuatku merasa lebih baik, namun aku harus dengan hati-hati memikirkannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

" Kalau begitu bagaimana kalau tidur siang saja ? "

" Tidak "

Wakamiya menanggapinya dengan sangat cepat dan nada suaranya terdengar dingin.

" Menghabiskan uang dengan berbelanja ? "

" Tidak "

" Makan sampai perut meledak"

" Apalagi itu! "

Aku tidak bisa memikirkannya lagi, saran-saranku langsung ditolak mentah-mentah olehnya.  Kalau sudah begini maka pilihan terakhir yang dirasa paling memungkinkan adalah..

" Bagaimana kalau pergi refreshing ke suatu tempat"

" Boleh juga, Tokiwagi-san, ayo kita pergi bersama-sama"

" Eh? aku juga? "

" Ayo Tokiwagi-san, tentukan tanggal, jam dan tempatnya. Aku benar-benar sangat menantikannya.

 

Seketika pikiranku terhenti sesaat. Aku pergi berduaan dengan Wakamiya ? Apa ini kencan ?
Tidak tidak tidak! Bahkan kalau dunia ini berbalik kehidupannya itu tidak akan pernah terjadi, aku coba membayangkan sosok Wakamiya berjalan berdampingan denganku dan itu pasti akan terlihat sangat tidak cocok. Yang ada aku malah terlihat seperti pria yang menyedihkan dengan pacar sewaannya.


" Hei tunggu sebentar ! Kenapa harus denganku ? Kamu 'kan bisa pergi dengan Fuji dan yang lainnya ? "


" Benar juga "


Merasa lega aku mengelus dadaku, Syukurlah akhirnya dia jadi berubah pikiran. Karena itu aku akan memb--


" Tapi untuk kali ini, aku ingin pergi dengan Tokiwagi-san."


Ahh sial... !
Aku harus melakukan sesuatu..


" Oh iya kita sudah mendekati ujian."

"Benar juga. Kalau begitu kita perginya setelah selesai ujian saja. Anggap saja ini imbalan atas kerja keras kita ketika ujian"

" Aku juga mau kerja "

" Soal itu, serahkan saja padaku, biar aku yang mengurus jadwal shiftnya "

 ** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun** 

Ya ampun, kenapa sih dia selalu menghalangi semua rencanaku ? Ada saja jawabnya, sepertinya aku tidak akan pernah bisa menang melawannya.

" Berarti sudah diputuskan, kita akan pergi berdua saja? "

" Yup, sekali sudah diputuskan tidak boleh diganggu gugat "

" Iya iya baiklah aku mengerti "

Aku bisa merasakan keinginannya yang kuat dari tatapan matanya. sungguh dia benar-benar keras kepala..

" Baiklah kalau begitu, sekarang saatnya belajar. "

" Apa!? sekarang? "

" Kapan lagi ? Kalau kamu terus-terusan menundanya kamu tidak akan bisa menjawab soal ujiannya dengan benar "

" Iya tapi 
hari ini aku sedang tidak mood belajar. "


" Memangnya kamu tidak bisa mengubah atau mengontrol mood kamu sendiri ? "

" Aku tidak punya kemampuan yang seperti itu."

" Begitu ya ? Aku jadi terkejut mendengarnya."

" Aku yang harusnya lebih terkejut "


Jadi Wakamiya bisa dengan mudah mengatur moodnya ya ? Wah aku jadi terkesan dengan kamampuan yang seperti itu. Yang selalu jadi pertanyaan bagiku adalah apakah ada sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh si Dewi ini ? Karena sampai sekarang, aku tidak dapat menemukan apa kelemahannya. Yang ku lihat dia selalu bisa melakukan apa saja.


" Baiklah, kalau begitu ayo kita ubah mood kamu supaya jadi semangat belajar"

" Haa ? Aku harus merubahnya?  "

Seketika wajahku menjadi tegang dan kaku.

" Wajahmu jangan terlihat gugup begitu, santai saja. Sekarang coba dengarkan dan ikuti perintahku. "

" Haaa baiklah "


Pada akhirnya aku mengikuti perintahnya..


" Pertama-tama angkat tanganmu tinggi-tinggi "

" Seperti ini ? "

Aku mengangkat tangan kananku..


" Iya begitu, selanjutnya coba katakan ini sambil berteriak ' Aku sangat bersemangattt! "

" Bagaimana bisa besemangat kalau suaramu datar begitu "

" Ya karena aku sedang tidak ingin berteriak, nah sekarang giliranmu Tokiwagi-san, coba teriakkan dengan sangat keras."

" Haaa kamu serius ? Setelah ini tidak ada lagi kan ?"

" Masih ada lagi, setelah ini kamu harus membuat senyuman bahagia."

" Haaaaaa ? "

Teriakan melengking keluar dari mulutku.


" Kamu tidak mengerti ya ? Membuat senyuman bahagia..dimana senyumannya menggambarkan perasaan senang dan bahagia.Bukan senyuman yang biasa kamu gunakan ditempat kerja, tapi senyuman yang alami dan menyegarkan."

" Aduh sulit sekali, kenapa kamu secara tiba-tiba menaikkan level kesulitannya..."

" Kalau ditempat kerja kamu bisa melakukannya, kenapa sekarang tidak ? "

Alasan kenapa aku bisa tersenyum di tempat kerja ya karena uang. kalau bukan karena uang tentu saja aku akan tidak mau melakukannya. aku tidak ingin membuang-buang tenagaku untuk sesuatu yang tidak menguntungkan bagiku. Namun karena aku berhutang budi pada Wakamiya setelah kejadian ini, maka mau tak mau aku harus melakukannya..
" Ayo cepat lakukan.."

" Iya iya "

Aku menarik nafas dalam-dalam...
Anggap saja sedang di tempat kerja, anggap saja sedang di tempat kerja...
Aku mengucapkannya berulang-ulang di dalam hati.


" Aku sangat bersemangatttttt !!!!! "

Aku berteriak dengan suara keras lengkap dengan senyuman alami nan menyegarkan seolah-olah aku memenangkan sebuah kejuaraan nasional dan dengan suara itu mungkin akan mengganggu tetangga, tapi karena di apartemen ini aku tidak punya tetangga, jadi itu bukanlah masalah besar. hanya saja melakukan ini tidak baik bagi kesehatan mentalku.


"........"

Wakamiya hanya menatapku dengan senyumannya yang menawan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.


" Hei bagaimana? Katakan sesuatu "

" Tokiwagi-san, kamu manis sekali saat tersenyum"

" Aku tidak membutuhkan penilaian yang seperti itu "


Aku mengipasi wajahku dengan tanganku, mungkin seperti inilah rasanya terbakar karena rasa malu. Secara bersamaan Wakamiya juga menatapku seolah-olah dia sedang mempelajari raut wajahku..

" Bagaimana? Apa sudah merasa bersemangat ? "

" Yang ada wajahku jadi terasa panas " Aku mengipasi Wajahku lagi dengan tanganku

" Sebenarnya kamu tidak perlu begitu sih "

"Hei...kamu ingin mempermalukanku ? "

" Tapi yang jelas kamu jadi merasa segar 'kan? "

" Iya sih, kurasa begitu.."

" Nah berarti caranya berhasil. Kalau begitu mari kita mulai belajarnya"

" Ya  "

Aku menghela nafas dan menatap langit-langit. Aku memang sedang tampak lesu akan tetapi hatiku saat ini sangatlah berseri-seri.

⏪⏪⏪

☰☰

⏩⏩⏩

No comments:

Post a Comment