Menghadirkan Dunia Dalam Bahasa Indonesia

Dukung Fantasykun Agar Tetap Berjalan

Wednesday, May 18, 2022

RE: Ankoku Kishi Monogatari V1 Chapter 5 Bahasa Indonesia

 

Vol 1 Chapter 5 : Dewi Kebijaksanaan dan Kemenangan, Rena dan Dewa Kerajinan, Heibos


**Novel ini diterjemahkan oleh Fantasykun, baca novel ini hanya di fantasykun*blogspot*com**

kabar menyedihkan : mimin mulai sibuk sekarang ini, jadi mimin memutuskan untuk hanya mengupdate beberapa novel yang bener bener mimin suka aja. inilah daftar novel yang akan sering mimin apdet

- re : ankoku kishi monogatar

- arifureta after story

- for some reason the school goddess

- date this super cute me!

untuk novel lainnya akan tetap mimin update, tapi dalam waktu yang tidak menentu

Istana Surgawi, rumah bagi Dewa Cahaya, terletak di puncak gunung tertinggi di dunia.

Elios.

Di lapisan bawah istana itu adalah tempat tinggal Heibos. Hanya Heibos yang merasa dirinya paling cocok untuk tinggal di lapisan terbawah Istana Surgawi.
Dewa Cahaya jarang mengunjungi tempat remang-remang itu.

Tapi sesuatu telah berubah baru-baru ini.

[Dewa Penempa Heibos!! ]

* tl note : di judul menggunakan craftmanship yang artinya kerajinan, sementara di sini menggunakan smitihing yang artinya penempaan, jadi mungkin dewa hiebos ini punya 2 gelar atau lebih atau juga karena penempaan bagian dari kerajinan.

Suara marah bergema di rumahnya.


Heibos dipuji sebagai Dewa Harta dan Penempaan oleh manusia. Dia juga dikenal sebagai nenek moyang semua dwarf. Tempat tinggalnya juga bengkelnya. Heibos keluar untuk menyambut pengunjung yang jarang terlihat.

[Ada apa, Alrena? Betapa jarangnya kau datang sendiri daripada menggunakan kurir.]

Saat Heibos berbalik, Rena berdiri di belakangnya.


Dewi Kebijaksanaan dan Kemenangan, Arlena, atau dikenal sebagai Rena, juga merupakan anggota dari golongan Dewa Cahaya.


Rena mengirim tatapan sangat kesal ke arah Heibos. Dipuji sebagai salah satu dari tiga dewi tercantik, dia tetap cantik bahkan saat marah.

Sudah lama sejak Heibos terakhir kali bertemu Rena secara langsung. Dia selalu menggunakan utusannya setiap kali dia membutuhkan sesuatu darinya sebelumnya. Itu termasuk saat dia meminta Heibos untuk membuat alat bantu untuk seni pemanggilan sehingga dia bisa memanggil Pahlawan dari Dunia Roh.


Setelah dia menyelesaikannya, dia bahkan tidak datang menemuinya.

Namun, hari ini dia datang sendiri. Bahkan Heibos bertanya-tanya masalah apa yang bisa begitu penting sehingga memaksanya untuk mengunjungi Heibos sendirian.

[Jangan beri aku "Ada apa" itu!]



Rena sangat marah.

[Heibos! Kau mengajari Raja Iblis Modes seni pemanggilan Pahlawan! ]

Rena menekan Heibos.


Meskipun tergabung dalam faksi Dewa Kegelapan, Modes adalah satu-satunya teman yang Heibos miliki. Tidak ada alasan bagi Heibos untuk tidak memberi tahu Modes tentang bahaya yang mengincar nyawanya.

[Ya, seperti yang kau katakan, Rena. Lagipula dia bertanya padaku tentang masalah itu.]

Heibos tahu semua yang perlu dia ketahui tentang seni pemanggilan. Dia belajar selama pembuatan alat bantu seni pemanggilan.


Saat Modes terpojok oleh Pahlawan, dia mengirim utusan ke Heibos untuk meminta bantuan. Heibos kemudian memberi tahu Modes segalanya tentang seni pemanggilan dan Pahlawan.


[Modes adalah Dewa Kegelapan! Dan kau adalah Dewa Cahaya! Mengapa, mengapa kau  menjadi batu sandunganku?! Para Dewa Kegelapan itu seharusnya mengikuti kita! Kalau  mereka menolak untuk mematuhi kita, maka mereka adalah musuh kita! ]

Rena menatap tajam ke arah Heibos.


Dewa Cahaya adalah garis keturunan dari mereka yang mewarisi darah Dewi Matahari, Mina. Dengan garis keturunan, Heibos juga salah satu Dewa Cahaya.

[Dewa Kegelapan yang menolak untuk mematuhi kita adalah musuh... Begitu. Aku bertanya-tanya sejak kapan semuanya berubah seperti ini.]

Heibos terlihat kesepian saat dia memikirkan bagaimana keadaan telah berubah.

Langit berada di bawah kendali penuh Dewa Cahaya.


Semuanya dimulai saat faksi Dewa Cahaya berhasil mengusir Modes dari Elios. Lalu, mereka mulai mengusir satu demi satu Dewa Kegelapan dengan kekuatan yang baru ditemukan.


Rena termasuk dalam kelompok yang secara aktif mengusir para Dewa Kegelapan.

Dibandingkan dengan Dewa Cahaya, Dewa Kegelapan kurang dalam hal kesatuan.
Terlepas dari pendapat mereka yang berbeda, para Dewa Cahaya bersatu di bawah satu panji. Dewa Kegelapan, di sisi lain, jauh dari satu sama lain. Beberapa bahkan benar-benar memusuhi orang-orang dari faksi mereka.

Kurangnya persatuan mereka adalah mengapa mereka tidak dapat melawan saat Dewa Cahaya mulai mengusir mereka dari Elios.


Heibos tidak menghentikan semua itu terjadi. Dia merasa mereka pantas mendapatkannya. Para Dewa Kegelapan itu mengkhianati Modes dengan berkolusi dengan Dewa Cahaya dan kemudian mereka ditikam dari belakang. Di mata Heibos, mereka menuai apa yang telah mereka tabur.

Dewa Kegelapan yang diizinkan untuk tetap berada di Elios semuanya berada di bawah kendali Dewa Cahaya.


[ Sayang sekali, Rena. Tapi apa pun yang kau katakan, itu tidak akan mengubah fakta kalau Modes adalah temanku. Aku tidak punya niat untuk memutuskan persahabatanku yang berharga dengan dia.]


[Apa kau menyiratkan bahwa kau adalah musuhku sekarang, Heibos!? ]

Rena menjadi semakin marah setelah mendengar pernyataan Heibos.

[Kalau ya, apa yang akan kau lakukan, Rena? Apa kau akan membunuhku?]

Rena terdiam dengan kata-kata Heibos. Dia bisa dengan mudah membunuh Heibos dengan kekuatannya, tapi Heibos sama sekali tidak takut dengan kekuatannya.

[Aku ... Tidak bisa membunuhmu. Kau terlalu penting bagi Elios.]

Rena terdengar sangat marah karena dia tidak bisa membunuhnya.
Keterampilan Heibos jauh lebih unggul daripada keterampilan para Dewa lainnya. Kehilangan Heibos akan memberikan pukulan telak bagi kekuatan Elios. Rena tidak bisa membunuhnya.

[Tapi Rena… aku terus bertanya-tanya… Kenapa kau begitu memusuhi Modes?]

Heibos tahu selama ini bahwa alasannya adalah Mona. Tapi dia ingin mendengar dari Rena sendiri.

(Bagaimana dia tahu tentang Mona? Modes tidak pernah mengumumkan keberadaannya. Dan bagaimana dia tahu aku memberi tahu Modes tentang pemanggilan itu? Apa dia menanam mata-mata di antara bawahan Modes?)

Heibos tahu tentang apa yang terjadi di Nargol karena dia menjaga jalur komunikasi pribadi dengan Modes.
Tapi dia tidak tahu bagaimana Rena memperoleh informasinya.

[Apa yang kau bicarakan, Heibos? Bisakah kau lebih spesifik tentang itu?]

Rena pura-pura tidak tahu dan berbalik.



[Yah, aku tidak keberatan bahkan kalau kau berpura-pura tidak tahu. Hanya itu yang ingin kau katakan padaku, Rena?]


[Ya, hanya itu yang ingin kukatakan. Kurasa sudah waktunya bagiku untuk kembali, Heibos. Tapi izinkan aku memberimu peringatan: Aku akan selalu tahu setiap kali kau mencoba membantu Modes.]


[Kalau dipikir-pikir… Bolehkah saya mengajukan pertanyaan, Rena?]

Pertanyaan Heibos menghentikan Rena sebelum dia meninggalkan tempat tinggalnya.

[Apa itu?]
 

[Aku hanya ingin tahu tentang apa yang kau rencanakan setelah Pahlawan itu mengalahkan Modes.]

Heibos belum pernah bertemu Pahlawan Rena tetapi dia mendengar desas-desus tentang dia. Terutama rumor tentang bagaimana kekuatannya sebanding dengan Oudis.
Itu berarti Pahlawan adalah variabel yang sangat berbahaya.

Haruskah dia disambut sebagai salah satu dewa Elios?
Itu tidak mudah untuk dicapai karena membutuhkan persetujuan dari dewa-dewa lain.

[Karena dia berasal dari Dunia Roh, bukankah wajar untuk mengirimnya kembali ke tempat asalnya?]

Heibos bahkan lebih bingung setelah mendengar itu. Sejauh yang dia tahu, seni pemanggilan memungkinkan pemanggil untuk membawa seseorang ke dunia mereka. Itu bahkan bisa mengirim orang yang dipanggil kembali dari dunia asal mereka.
 

Tapi mengirim mereka kembali ke dunia asal mereka hampir mustahil. Mereka bisa secara tidak sengaja tiba di dunia lain, yang berbeda dari dunia asal mereka. Atau, skenario yang lebih buruk, mereka bisa terjebak dalam celah dimensi selamanya.

Menurut pendapat Heibos, kau tidak bisa menyebutnya "mengembalikan mereka ke dunia mereka".

[ Karena mereka datang dari dunia lain, aku hanya perlu mengirim mereka kembali ke "dunia lain" setelah mereka memenuhi tujuan mereka.]
[ Apakah kau memberi tahu Pahlawan dan teman-temannya tentang ini?]
[Tentu saja. Aku memberi tahu mereka bahwa itu "mungkin" untuk mengirim mereka kembali ke dunia mereka hampir pada saat yang sama saat mereka dipanggil ke dunia ini.]

Heibos tersenyum kecut begitu dia mendengar kata-kata itu. Memang benar, itu "mungkin" untuk mengirim mereka kembali ke dunia asal mereka pada saat yang sama ketika mereka dipanggil ke dunia ini. Tapi itu hanya kemungkinan, tidak boleh diuji karena terlalu berbahaya.

Bahkan kalau itu bisa diuji, bagaimana dia akan mengujinya? Karena tidak ada cara untuk membuktikannya, itu tidak boleh diuji. Heibos memutuskan untuk tidak bertanya pada Rena tentang hal itu.

[Kalau kau tidak memiliki pertanyaan lain, aku akan pergi, Heibos.]

Rena berbalik untuk pergi.

[Huh, jadi Pahlawan itu hanya pion sekali pakai. Meskipun penampilannya jelek, Modes tidak sehina dirimu, dewa Elios.]

Dia bergumam begitu sosok Rena menghilang dari pandangannya. Heibos tahu selama ini kalau Rena memainkan peran utama dalam rencana untuk mengusir Modes. Modes mungkin mesum, tapi dia pria yang baik hati. Tidak perlu membandingkan kebaikannya dengan dewa-dewa lain.

Perhatian Heibos kemudian terfokus pada surat yang diletakkan di atas meja kerjanya.
Itu adalah surat terima kasih dari Modes. Apa yang tertulis di sana adalah kata-kata terima kasih Modes atas bantuannya dalam memukul mundur Pahlawan.

(Orang yang baik dan jujur.)

Heibos secara spontan tersenyum saat membaca surat itu. Meskipun Heibos membuat banyak item selama hidupnya, Modes adalah satu-satunya yang mengirim surat terima kasih atas pekerjaan Heibos.

Pahlawan dan kelompoknya juga harus berterima kasih kepada Modes. Sku ingin tahu apa yang akan terjadi pada mereka kalau mereka berhasil membunuh Modes?

Heibos ingat bagaimana Rena mengisyaratkan tentang membuang Pahlawan dan kelompoknya setelah mereka selesai dengan pekerjaan mereka. Tapi rencana itu sudah gagal karena Modes masih hidup dan melawan.


Selama Pahlawan dan rekan-rekannya masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, Rena tidak akan bisa menyingkirkan mereka.

Dan Heibos tahu betul dia tidak bisa memanggil Pahlawan lain dari Dunia Roh.
Pertama, karena Dewa Cahaya lainnya memutuskan untuk melarang seni pemanggilan itu setelah mereka menyaksikan kekuatan Pahlawan. Mereka takut kekuatan itu digunakan untuk melawan mereka suatu hari nanti.

Kedua, menggunakan seni pemanggilan itu membutuhkan berbagai bahan langka sebagai katalis untuk pemanggilan. Heibos tahu betul betapa sulitnya bagi Modes dan Rena untuk mengumpulkan bahan-bahan itu.


Jadi, baik Rena maupun Modes seharusnya tidak bisa menggunakan seni itu lagi. Oleh karena itu, pemanggilan ketiga tidak mungkin terjadi.

Heibos mengingat nama pria yang dipanggil oleh Modse.



Kuroki.

[Hm ... Aku ingin tahu apa yang akan dia lakukan setelah ini.]

 

Jangan lupa react share  dan juga jangan lupa follow fp fantasykun agar selalu dapet info apdet terbaru

Suka novel ini? ingin novel ini cepat update? kalian bisa traktir chapter tambahan ataupun kalian juga bisa support mimin dengan traktir  DISINI

Setiap dukungan kalian akan sangat membuat mimin bahagia dan makin semangat mengerjakan novel yang ada

⏪⏪⏪

☰☰ 

⏩⏩⏩

No comments:

Post a Comment