Prolog
** Novel ini di terjemahkan oleh Fantasy Kun... Bacalah novel ini di Website fantasykun**
Musim semi.
Ini adalah musim di mana alam mekar dan hewan pulih dari hibernasi mereka.
Semua orang setuju bahwa genre kehidupan sekolah cenderung dimulai pada musim semi.
Sulit untuk menahan kegembiraan saat kau menghirup udara yang penuh dengan kehangatan, tidak peduli siapa kau. Suasana ini benar-benar membuatmu menantikan masa depanmu.
Adapun aku, Hodaka Nanamura, aku tidak terkecuali.
Hari ini adalah upacara masuk sekolah menengahku. Dengan keberhasilanku mendaftar ke SMA Higashidani, aku sekarang berjalan di jalan yang mengarah ke sana. Seragam baru yang masih aku gunakan membuatku senang. Aku hampir tidak bisa menahan harapanku akan kehidupan sekolah menengah yang menyegarkan. Jujur, aku kehabisan nafas.
Jalan dipenuhi dengan toko mode dan kafe bergaya di kedua sisi. Meskipun belum ada pelanggan, aku masih bisa melihat beberapa orang. Mereka terlihat seperti siswa tahun pertama, sama sepertiku.
"Ho, ... apakah ini panggung masa mudaku?"
Aku tersenyum lembut.
Aku pas SMP mungkin akan melarikan diri karena betapa bergayanya ini. Namun, sekarang, aku sudah menjadi siswa SMA. Siapa yang peduli apakah itu kafe atau semacamnya? Datanglah padaku. Aku punya lebih banyak uang saku sekarang juga.
Aku berfantasi tentang peristiwa masa muda yang menungguku di sekolah menengah.
Klub, persahabatan, dan tentu saja, cinta.
Hiya, aku mulai pusing. Masa depanku begitu cerah dan menawan sehingga aku tidak bisa menatap langsung padanya.
Musim semi adalah musim yang sangat ajaib. Itu membuat orang merasa semua orang akan berjalan dengan lancar. Kalimat “Aku akan berjalan 10.000 langkah setiap hari mulai dari sekarang” dari Ayah pagi ini membuatku berpikir dia juga bisa melakukannya. Yah, meskipun dia mengatakan hal yang sama persis setengah tahun yang lalu.
Ah, semua yang ada di depan mataku begitu indah. Awan mengambang di langit biru, gemerisik dedaunan di pepohonan di sebelah jalan, kotoran anjing yang berkilau di bawah matahari semuanya begitu boros. …Tidak, menurutku kotoran anjing tidak penting. Woi, jangan buang air besar di jalan yang penuh gaya. Juga, aku bisa melihat jejak kaki di atasnya. ( awkaowkao kalo di indo seringnya nginjek tai kucing di jepang nginjek tai anjink)
Aku mengheningkan cipta sejenak pada sobat yang sial itu.
...Lupakan tentang kotoran anjing. Dengan ini aku umumkan bahwa hari-hari tanpa teman dan tanpa cintaku akhirnya berakhir.
Musim semi akhirnya datang setelah aku melukis pubertas awalku dengan abu-abu.
Sudah waktunya.
Ini hanyalah awal dari kehidupan sekolah menengahku yang gemerlap!
LMA
No comments:
Post a Comment